Disiplin, Manajemen Waktu dan Open Minded

Mengelola dengan sepenuh hati akan membuat tamu puas dan dengan suka cita akan kembali, dan kembali lagi. Di industri perhotelan itulah kuncinya. Lalu bagaimana mereka mengelolanya? Sepertinya tak keliru bila mengatakan industri perhotelan adalah ceruk bisnis yang menarik, apalagi di kota dengan potensi yang luar biasa seperti Yogyakarta. Hotel dengan segala fasilitas dan daya tariknya bagai jamur di musim hujan. Tak terhitung berapa hotel yang akan Anda temui di kota pelajar tersebut. Namun hotel yang memiliki keunikan dan berstandar internasional seperti Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa tentu tak gentar menghadapinya. Di bawah kepemimpinan Muhamad Munir, Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa terus bertumbuh dan melebarkan sayapnya.
Muhamad Munir, meski  lahir dikota Palembang 41 tahun yang lalu, tidak membuatnya ingin kembali ke kota kelahirannya. Justru jatuh cinta dengan kota Yogyakarta-lah membuat bapak satu orang putri ini lebih memilih melabuhkan hati untuk tinggal di kota pelajar. Melihat pertumbuhan Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa di tengah industri perhotelan yang ramai di kota Jogja, tentu akan membuat pertanyaan, apa kunci sukses Sheraton Mustika tetap pada posisi puncaknya? Disiplin, manajemen waktu dan open minded, konon jadi kunci keberhasilan Munir dalam memimpin selama ini.
”Saya melarang orang lain untuk membuka office saya, waktu pagi hari meskipun itu adalah office boy. Saya harus membuka office saya sendiri, dan itu berarti saya datang lebih awal sebelum office boy saya membersihkan meja saya. Ya, itu saya lakukan karena saya ingin menerapkan kedisiplinan waktu pada karyawan – karyawan saya. Selain itu saya juga membiasakan untuk menyapa terlebih dahulu, pada siapa pun contohnya, ‘selamat pagi’ atau ‘apa kabar?’ Terlebih lagi pada tamu, saya juga akan melakukan itu. Hal tersebut memang sepele. Namun tanpa disiplin penerapannya, Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa tidak akan seperti yang Anda lihat saat ini,” ucap pria yang gemar olahraga  golf ini.
Ketekunan dan kerja keras serta pelayanan yang memuaskan tampaknya disadari benar oleh bapak dari Sirin Shiddique ini untuk terus mengembangkan Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa. Selain ketekunan, kerja keras serta pelayanan dia juga tidak lupa bahwa inovasi dan kreativitas wajib hukumnya untuk terus dikembangkan. Oleh sebab itu dia selalu menekankan pada karyawannya untuk membuat sesuatu yang baru, yang menarik dan cantik. “Saya percayakan pada para PR (Public Relations) Khairul Anwar dan team untuk menciptakan kegiatan seperti promo – promo, event seru dan tak lupa program bakti masyarakat / CSR (Corporate Social Responsibility) yang nantinya bukan hanya dapat dinikmati masyarakat tetapi juga dapat mendatangkan lebih banyak lagi tamu ke hotel kita. Untuk Chef, silahkan buat seenak dan secantik mungkin makanan yang dapat dihidangkan. Saya selalu berpesan, jangan hanya buat tamu itu puas, tetapi loyal pada Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa,” imbuhnya.
Gaya kepemimpinan yang tegas dan disiplin serta selalu memberikan semua yang terbaik untuk merencanakan strategi bisnis dan mengoperasikannya dengan hati-hati, menjadi kepribadian yang tergambarkan dengan jelas dari sosok seorang Muhamad Munir. ‘Jangan takut pada atasan Anda, tetapi hanya takut jika Anda tidak dapat memenuhi tanggung jawab Anda.’ Hal tersebut merupakan motto yang selalu ia sampaikan untuk mendorong para associates nya. ”Teamwork dan kekerabatan adalah dua hal yang paling saya sukai dalam bekerja,” imbuhnya.
Meski tidak melalui pendidikan formal di bidang perhotelan, namun suami dari Irma Puspasari ini mampu menjadi General Manager termuda pada usia  24 tahun. Ketika itu ia mulai mengawali kariernya di salah satu hotel bintang lima di Malaysia. Berawal dari kekaguman Munir kecil ketika berlibur bersama sang ayah yang disambut oleh seorang General Manager hotel tersebut, membuatnya ingin menjadi seorang General Manager hotel yang ramah dan membuat hati para tamunya senang. Oleh sebab itu, selepas menempuh pendidikan Master of Science ia memutuskan untuk masuk ke dunia perhotelan. Dan siapa sangka, di usianya yang masih muda ia mampu menjadi seorang General Manager.  Sudah bosan meniti karier di negeri orang, Muhamad Munir memutuskan untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.Setelah sukses menjadi General Manager di kota Batam,  Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa selanjutnya menjadi tambatan hatinya.
Meski pesat pertumbuhan hotel berbintang di kota Yogyakarta, namun optimisme bahwa Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa tetap menjadi yang terbaik selalu dipegang oleh Muhamad Munir. Pasalnya, Sheraton Mustika memiliki keunikan dan daya tarik yang tidak dimiliki oleh hotel berbintang lainnya. “Kami menjadi satu – satunya hotel yang berkonsep resort di kota Jogja. Selain itu kami memiliki room yang luas, makanan yang enak, dan pelayanan terbaik berstandar Internasional. Sehingga meskipun banyak tumbuh hotel – hotel baru di kota Jogja, kami tidak takut. Justru kami bersyukur, karena menandakan semakin banyak wisatawan yang datang ke kota Jogja ini. Maka akan semakin banyak kami membawa mereka untuk menginap di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort & Spa,” jelasnya dengan canda tawa.   Citra.

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: