Polantas Wow….!

Polantas DIY

Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai miniatur Indonesia.  Kemajemukan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta sangat heterogen. Kerena Yogyakarta merupakan derah tujuan kota tujuan bagi pelajar maupun mahasiswa dalam menuntut ilmu dari seluruh penjuru tanah air bahkan pelajar/ mahasiswa mancanegara. Selain itu, Yogyakarta yang memiliki budaya dan kota bersejarah juga menjadi daerah tujuan wisata domestik maupun mancanegara. Sebagai wujud pertanggung jawaban tugas Kepolisian dalam memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, Direktorat Lalulintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya meningkatkan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat khususnya bagi pengguna jalan di Yogyakarta.
Saat ditemui LIFESTYLE di ruang kerjanya, Kombes Pol. Nasri Wiharto, S.IK selaku Direktur Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menjelaskan, saat ini Ditlantas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta telah berupaya semaksimal mungkin dengan meluncurkan beberapa terobosan diantaranya, Salam Sejuta Kawan, Wayang Gaul, Polwan Merpati Wow.
Program Salam Sejuta Kawan (partnership building) bertujuan untuk lebih mendekatkan polisi dengan masyarakat, meningkatkan profesionalisme dan dipercaya oleh masyarakat. Karena polisi tidak hanya sebagai penegak hukum tetapi juga pengayom dan mitra masyarakat dalam mewujudkan situasi kondusif.
“Dengan program ini, polisi dan masyarakat dapat bersama-sama menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Sebab dengan program ini, masyarakat bersedia bekerjasama dengan polisi di lapangan,” ujar pria kelahiran Surakarta, 19 April 1967 ini.
Lebih lanjut Nasri mengatakan, sebagai wujud aplikasi dari Visi Kapolri yaitu terwujudnya postur Polri sebagai sosok penolong, pelayan dan sahabat masyarakat serta penegakan hukum yang jujur, benar, adil, transparan dan akuntabel guna pemeliharaan Kamdagri yang mantap.
Pelaksanaannya, jajaran Ditlantas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta hadir di tengah-tengah masyarakat membantu warga. Misalnya membantu menyeberangkan anak saat berangkat atau pulang sekolah, mendorong mobil mogok di jalan.
“Menjadi polisi penolong dan pelayan masyarakat dalam konteks lebih luas adalah polisi yang benar-benar menjadikan dirinya sebagai sosok yang bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan rakyat,” kata mantan Dirlantas Polda Jambi.

Wayang Gaul
Selain program Salam Sejuta Kawan, Ditlantas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta telah  mengembangkan program kemitraan yang tergolong unik. Yaitu Program Wayang Gaul (Gaung Undang-Undang Lalulintas).
Wayang Gaul Polda DIY ini dibentuk pada awal 2011 ini merupakan satu-satunya sanggar wayang milik jajaran kepolisian di Indonesia saat ini.
“Wayang Gaul Polda DIY sebagai media, sarana mempermudah ajakan tertib berlalulintas dan sarana pendamping dalam mengkampayekan gerakan pelopor keselamatan berlalu lintas dan membudayakan keselamatan sebagai kebutuhan.Yang bertindak sebagai dalang adalah Kasubdityaksa AKBP. Effensi,” jelasnya.

Polwan Merpati Wow
Pada program ini, pendekatan persuasif lebih dikedepankan. Polwan dikerahkan untuk mengingatkan para pengendara motor agar tak melanggar rambu dan tata tertib berlalu lintas. Para polwan berdiri di atas garis zebra cross sambil membawa papan reklame bertuliskan peringatan-peringatan tertib lalu lintas. “Cara itu terbukti lebih efektif dan mengena bagi masyarakat,” ungkapnya.
Para polwan diterjunkan ke jalan menambah daya tarik sekaligus keramahan aparat bagi masyarakat.  Giat bersama polwan menjadi program rutin Ditlantas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penegakan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Dirlantas berharap aksi para polwan bisa membentuk kharakter masyarakat untuk tertib berlalu lintas di jalan raya. Kegiatan itu akan digelar secara rutin dan simultan di tempat-tempat padat lalu lintas kendaraan. Para pengendara yang memperoleh apresiasi dari petugas diharapkan bisa menularkan virus positif berlalu lintas kepada masyarakat.
Nasri juga berpesan kepada seluruh anggota Ditlantas Polda Daerah Istimewa harus selalu tersenyum saat bertugas. “Dengan selalu tersenyum, anggota akan bisa lebih dekat dengan masyarakat dan memiliki manfaat dalam menjalankan tugas sehari-hari. Karena polisi itu sahabat masyarakat dan harus menjaga hubungan baik,” ujarnya.
Untuk menghindari sikap arogan dan ‘sangar’ saat bertugas, alumni Akpol 1990 ini juga tetap meminta, agar masyarakat mengawasi setiap tingkah laku anggotanya saat bertugas. Bila dianggap melakukan tindakan tak pantas serta melanggar aturan, jangan segan untuk memberikan informasi. Catat nama anggota tersebut dan perilaku yang dianggap tak wajar, lalu segera laporkan. Bila terbukti bersalah, ia tak akan segan memberikan hukuman sesuai aturan.
***Ely

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...Facebook0Google+0Twitter0tumblrPinterest0LinkedIn0

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: