UMKM Harus Siap Hadapi MEA 2015

H Edi Purwanto (Anggota DPRD Banjarnegara)
H Edi Purwanto
(Anggota DPRD Banjarnegara)

Edi Purwanto atau lebih dikenal dengan panggilan Edi Kadul salah sosok anggota DPRD Banjarnegara yang getol memerangi segala bentuk kolusi korupsi dan nepotisme. Sehingga mampu mewarnai ritme di DPRD setempat. “Prinsip kami, ingin melakukan hal yang baik untuk masyarakat Banjarnegara. Karena merekalah yang mengantarkan saya ke sini (kursi legislatif – Red),” kata H. Purwanto saat berbincang-bincang dengan Lifestyle.
Memang lanjut, Edi Purwanto, “ada beberapa anggota yang kurang ‘sreg’ dengan langkah yang kami tempuh. Kami ingin fungsi DPRD benar-benar sesuai dengan tupoksinya. Apalagi belakangan ini anggota DPR menjadi sorotan masyarakat luas. Hal lain yang perlu mendapat perhatian segenap anggota DPRD, hindari prakter ‘kotor’ dalam melaksanakan segala bentuk kegiatan di DPRD bisa berjalan normative. Fungsi DPR adalah legislasi, bugeting dan pengawasan.”
Ada beberapa hal yang menarik bagi Lifestyle saat berbicang-bincang dengan Edi Purwanto, diantaranya terkait menjelang diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) 2015. Para pelaku UMKM di Banjarnegara harus benar-benar memperhatikan isu perdagangan global Asia ini. Karena jika tidak bisa meningkatkan kwalitas hasil produksi, maka bisa tergeser produk lain dari negara lain di Asia.
Begitu juga dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Harus memberikan kemudahan terhadap pelaku UMKM. Karena semua produk-produk lokal (home industry) harus memiliki SNI (Standar Nasional Indonesia) jika ingin bersaing dengan produk dari negara lain. Jika tidak memiliki SNI maka produk itu tidak bisa dipasarkan ke luar Indonesia.
Banjarnegara, memiliki beberapa sentra kerajinan tangan yang sudah dikenal. Seperti keramik, karajinan batu marmer, kerajinan bambu, kemudian kerajinan skrap, batik dan beberapa jenis makanan khas, seperti dawet ayu, keripik salak, jenang salak, carica, kripik tales dan lain-lain. Jika mereka tidak memiliki SNI maka mereka tidak bisa bersaing. “Ini beberapa hal yang harus dipikirkan bersama,” ujar Edi Purwanto.
Begitu juga dengan perusahaan daerah seperti PDAM, harus bisa meningkatkan mutu air dan pelayanan. Sebab jika tidak bisa saja ada perusahaan asing yang bergerak di bidang ini. “Selama ini PDAM terus merugi. Tapi APBD tetap memberikan alokasi penyertaan modal. Kalau memang merugi, kenapa tidak diswastakan saja. Kita harus berpikir dua kali lipat. Padahal kalau Pemkab sudah tidak mampu mengelola, menurut kami sebaiknya diswastakan saja. Sehingga tidak menjadi beban dan masalah yang berkepanjangan,” tegas Edi.
H. Edi Purwanto dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang perkayuan. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi ia terjun ke dunia Politik?
“Sebenarnya, saya sudah lama bergabung dengan PPP dan saat ini diberi amanah sebagai bendahara partai. Pada awalnya saya tidak ada niatan untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislative. Namun konstituen mendukung dan menyarankan agar saya mencalonkan diri, maka saya tidak bisa menolak. Karena apa? Itu bagian dari amanat,” Edi Purwanto menjelaskan.
Setelah terpilih, apa visi dan misinya ke depan? Banjarnegara, kata Edi Purwanto, daerah yang memiliki potensi alam luar biasa. Pertambangan, pertanian, sektor perikanan, pariwisata dan panas bumi di Dataran Tinggi Dieng (DTD) sebenarnya sangat mendukung guna peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Beberapa sektor diatas, menurutnya belum tergali maksimal, sehingga belum memberikan kotribusi PAD secara signifikan. “Insyaallah, jika Allah SWT meridloi, saya akan berusaha dengan segala kemampuan sehingga sektor tersebut dapat memberikan manfaat, kepada masyarakat luas Banjarnegara sekaligus mendongkrak pendapatan asli daerah,” tandas Edi Purwanto.
Untuk pengembangkan sektor pertambangan, baik itu pasir putih, marmer, trass, galena, batu lempeng dan lain sebagainya, memang diperlukan tenaga ahli dibidangnya dan team work dari marketing. Karena selama ini pengusaha Banjarnegara masih terkendala di pemasaran hasil produksi yang tidak stabil.
“Inilah yang menjadi bahan pemikiran kami ke depan nanti. Manakala delivered order stabil, multiefeknya sangat luas. Pengusahanya kaya, pemdanya kaya, masyarakatnya makmur dan akan menciptakan simbiosis mutualisma. Inilah yang selama ini tidak terpikirkan,” tandas Edi Purwanto. ***(Muchlas H)

Leave a Reply

Your email address will not be published.