Umrah Murah Tapi Bukan Murahan

Umroh menurut mayoritas ulama hukumnya wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang mampu secara finansial maupun fisik dan mental, walaupun untuk menunaikan umrah saat ini sudah bisa dibilang jauh lebih mudah dari pada tahun-tahun lalu. Namun Jafisa Trade Centersudah mengemas perjalanan umroh ini menjadi Paket Umrah yang sangat memudahkan, murah, tetapi tidak murahan. Karena fasiltasnya tetap sekelas dengan layaknya Umroh lainnya. Karena hanya dengan Rp.12,5 juta, bisa menunaikan ibadah umrah. Sebab sekarang ini untuk biaya ibadah umrah, umumnya sekitar Rp.30 juta per orang. Maka dengan biaya hanya Rp.12,5 juta,  tentunya bisa dibilang meringankan dari segi biaya, walaupun waktu bagi calon jamaah umrah, memang harus menunggu sekitar 12 bulanan. Tapi ada satu keuntungan, yaitu bisa menabung yang cukup atau bahkan bisa mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya sebagai uang saku untuk bekal selama umrah disana.
Jadi siapa bilang umrah mahal? Memang ada sebagian yang masih banyak yang enggan manunaikan kewajiban umrah, karena mungkin mengira bahwa pelaksanaan ibadah umrah ini mahal, sulit atau ribet dan lain sebagainya, terutama calon jamaah umrah yang belum pernah menunaikan. Padahal tidak demikian sebenarnya, sebab pelaksanaan ibadah umrah ini sangatlah mudah.
Demikian dikatakan, Eko Edi Susanto, S.Kep Ns, Direktur JTC (Jafisa Trade Center) Pekalongan dalam keterangannya seputar bendera usahanya yang bergerak dalam bidang biro perjalanan umroh dan haji plus di Mess JTC, Wates, Sukorejo Kendal, saat ditemui LIFESTYLE  baru-baru ini.
“Kami pada tahun 2014 ini mempunyai dua program, yang pertama program Umroh Murah dan kedua  program diklat atau kursus tentang trading, adapun materinya dalam diklat ini antara lain dari dasar (yang pertama)  yaitu materi Perbedaan Sektor riil dan Investasi, kemudian yang kedua Manajemen Emosi, ketiga Manajemen Keuangan dan keempat Sejarah Valuta Asing dan Manajemen Resiko.
“Kenapa ada materi manajemen resiko? Supaya mereka tahu bahwa suatu usaha itu pasti ada resikonya, dan orang bilang kalau bisnis dalam bidang valuta asing itu resikonya selalu tinggi. Tapi jarang orang  untuk berusaha memudarkan bahwa resiko tinggi itu sebetulnya bisa dipelajari.”
“Saya yakin dan kita sepakat bahwa sesuatu itu kalau resikonya tinggi, bayarannya pasti tinggi. Itu keyakinan saya. Sebagai contoh sopir angkota dengan sopir pesawat, pasti beda. Tingkat resikonya jelas lebih tinggi pesawat, tetapi tentunya honor atau penghasilan/incomenya yang diperoleh juga tinggi,” ujar dosen Akper Al Kautsar Temanggung ini.
“Kembali kepada Umroh Murah, belum lama ini pada 27 Maret 2014 telah memberangkatkan 13 orang  dan pulang dari Umrah pada tanggal 6 April 2014.   Itu yang pendaftarannya tahun lalu, dimana mereka mendaftar pada tahun 2013. Memang mereka ini menunggu lama karena dana yang kami kelola adalah dana yang kecil.”
“Kalau umrah itu kan pada umumnya  Rp. 30 juta / per orang, sedangkan di tempat kami hanya Rp.12,5 jt. Itu untuk sekali setor dan kami tidak mencari downline, ataupun dengan sistem MLM, karena kami memang bukan MLM. Jadi Rp. 12,5 jt itu program satu tahun. Kadang orang bertanya-tanya, hanya setor sekali Rp.12,5 juta per orang, tidak mencari downline ataupun membuat jaringan, kok bisa memberangkatkan Umrah dan uangnya diapakan dulu ya. Maka disinilah bedanya antara kami dengan biro umrah yang lain.”
“Makanya saya tadi bilang uang Rp.12,5 juta, dengan jangka waktu kurang lebih 12 bulan, uang itu diputarkan supaya berkembang. Karena itu lewat bisnis Valuta Asing inilah dana yang kami terima dan dikelola selama 12 bulan bisa berkembang, kemudian digunakan untuk Umrah.”
“Jadi praktis, cukup dengan membayar sekali saja sebesar Rp. 12,5 juta per orang, sudah tidak dipungut biaya yang lain-lainnya, dan sudah bisa berangkat umrah. Padahal umrah sekarang ini per orang, biayanya kurang lebih Rp. 30 juta-an, karena ada biaya paspor sendiri, maningitis sendiri. Tapi kalau di tempat kami, paspor sudah dibuatkan, suntik maningitis gratis. Pokoknya dengan biaya Rp.12,5 jt itu lengkap, termasuk penginapan dan akomodasinya Semarang-Jakarta PP, dll,” jelas pria yang sehari-hari lebih akrab dipanggil  Pak Eko ini.
Lebih jauh suami Budi Sugi Indarhati, Am.Keb, menjelaskan, untuk umrah, ia bekerjasama dengan Al Habzi Cabang Semarang, dimana untuk bulan April ini sudah ada yang mendaftar ke JTC dari Sukorejo Kendal dan sekitarnya ada 34 orang, dari Al Habzi Semarang, ada sekitar 21 orang  dan ini belum termasuk yang mendaftar di Pekalongan. “Kami sekarang ini masih promo sampai akhir bulan Mei besok, Karena itu kalau nanti yang mendaftar lebih, misalnya lebih dari 60 orang, tahun depan bisa memberangkatkan dua kloter (Kelompok terbang), karena satu kloter nya kan 60 sampai 70 orang,” ujar PNS di sebuah Puskesmas di Bejen, Temanggung sambil menambahkan untuk Ongkos Haji Plus biayanya sekitar Rp.55 jt.
“Bagi kami umrah dengan biaya murah memang bukan keunggulan, tetapi lebih pada unik saja. Kenapa unik, karena JTC bisa memberikan bukti, kalau bisa memberangkatkan umrah dan ini juga bukan kebohongan. Karena tidak menggunakan downline ataupun MLM. Apalagi  bagi kami MLM adalah sebuah larangan, karena memang haram. Inilah uniknya,” tambah Eko yang kini tengah menyelesaikan studi Magisternya  di Stiepari.
Lebih jauh dijelaskan, JTC  juga menerapkan aturan kalau uang setoran untuk umrah, tak bisa diminta lagi,  karena niatnya ibadah. Artinya pada saatnya nanti uang setoran selama 12 bulan itu menjadi sekitar Rp 30 jutaan. Maka uang tersebut tidak bisa diminta lagi.
“Karena tujuannya untuk ibadah, maka kalau tidak berangkat boleh diteruskan/diwakilkan oleh ahli warisnya. Kecuali kalau calon peserta itu meninggal, itu baru boleh diminta ahli warisnya. Karena kan ada peserta yang merasa uang sudah ngumpul banyak, lantas diminta, dengan berbagai alasan dan itu yang tidak diperbolehkan,” jelas pria kelahiran Demak yang sekarang mempunyai kesibukan luar biasa.
Apakah setoran itu nanti tidak berpengaruh terhadap pemberangkatan umrah, berkaitan dengan valuta asing yang naik turun? Ayah dua anak ini mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan dana, sehingga seandainya ada masalah berkaitan dengan hal tersebut, tidak mempengaruhi terhadap  pemberangkatan umrah.

Mencari sahabat
Meski biro perjalanan haji dan umrah bermunculan, lulusan D3 Akper Depkes Pekalongan ini mengatakan, kalau dalam menjalankan usaha perjalanan Umrah ini, ia tidak pernah merasa menyaingi atau tidak pernah merasa bersaing, dengan siapapun sesama usaha perjalanan Umrah.
“Karena niat kami ini kan ibadah dan bermanfaat untuk ummat, sehingga bagi kami tidak ada persaingan, bahkan kami  cari sahabat,” ujar pria yang ulet suka kerja keras dan suka dengan tantangan sambil menambahkan bahwa peserta diklatnya (kursus) sekarang punya komunitas yang dinamakan Jafisa Fans Club.***
Tono

www.simplesharebuttons.comBerbagi dengan teman ...Facebook0Google+0Twitter0tumblrPinterest0LinkedIn0

Leave a Response

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Refresh Image

*

You may use these HTML tags and attributes: